Monday, March 18, 2013

267 Alumni SM-3T UM Ikuti PPG

Google Ads

MALANG - Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) pra jabatan yang diikuti 267 peserta. Mereka adalah alumni program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) yang telah setahun mengabdi di daerah. Program PPG ini digelar satu tahun untuk memberikan sertifikat guru profesional bagi pesertanya. 

Menurut Ketua LP3 UM, Dr Syamsul Hadi M.Pd, M.Ed, PPG Pra jabatan ini diselenggarakan di 12 PTN berstatus Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK).  ”Peserta program ini adalah sarjana yang sudah mengabdi satu tahun di daerah 3T, dan mereka mendapat kesempatan mengikuti PPG ini untuk mendapatkan sertifikat profesional,” ungkap Syamsul. 

Program SM3T merupakan salah satu program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia bagi sarjana pendidikan yang belum bertugas menjadi guru (PNS/GTY). Hal ini untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa. UM merupakan salah satu dari 18 perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI sebagai pelaksana program ini.

Ada 11 program studi yang akan dilaksanakan di UM, diantaranya PGSD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Teknik Mesin.

Pembukaan PPG di UM dilaksanakan Sabtu (16/3) lalu oleh Rektor Prof Dr H Suparno. Selanjutnya selama tiga hari peserta program mengikuti orientasi. Orientasi ini menjadi agenda pengenalan peserta terhadap kampus dan fakultas yang akan menjadi tempat belajar. Proses pendidikan di kampus dilakukan dengan melibatkan tiga tenaga ahli yaitu ahli pendidikan, bidang studi dan guru pamong.
Pembekalan 16 minggu di kampus dilaksanakan sebagai bekal sebelum terjun ke sekolah. Materi yang diberikan diantaranya membuat perangkat pembelajaran dan juga workshop. Sebagai lokasi praktik nanti, ada 19 sekolah mitra yang dipilih. Mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA dan SMK. 
”Guru di Indonesia tidak bisa hanya sekedar sarjana saja, tapi harus lulus pendidikan profesi seperti PPG yang didahului dengan SM3T,” bebernya. Kegiatan workshop dan PPG ini didanai oleh pemerintah. UM juga menyiapkan asrama sebagai tempat tinggal peserta. Sebab UM tidak hanya membina kompetensi akademik saja, tapi juga sosial dan kepribadian melalui kegiatan di asrama. 
”Karena itu kami berharap para peserta bisa mengikuti dengan sungguh-sungguh, tunjukkan perilaku sebagai guru profesional dan guru yang patut digugu dan ditiru,” pesannya.
Kurikulum PPG lanjutnya memang sudah didesain secara nasional. Akan tetapi perguruan tinggi masih diperbolehkan untuk mengembangkan sesuai karakter atau kekhasan program studinya. Di UM pembinaan keagamaan, seni dan pramuka akan diberikan pula untuk menanamkan semangat kebangsaan peserta. Untuk itu UM bekerjasama dengan laboratorium Pancasila UM. (oci/adv/eno)

sumber
Google Ads
Facebook Twitter Google+

 
Back To Top