Tuesday, December 25, 2012

Menembus Gelap Mengejar Mimpi Part I

Google Ads

MENEMBUS GELAP MENGEJAR MIMPI
Oleh: Islamuddin Syam

Selasa, 10 April 2012
Hari ini saya tidak kesekolah. Kebetulan tidak ada jam mengajar dan ada undangan dari pengurus kombas. Undangan untuk menghadiri acara syukuran. Acara ini dihadiri oleh hampir semua warga kombas. Syukuran atas kemenangan tim sepak bola kombas dalam laga perayaan paskah 2012. Acara sederhana yang diselimutidengan suasana kekeluargaan dan kebersamaan.
“Ini kah pak, kombas kami baru juara lagi setelah sekian lama, makanya kami rasa perlu ada syukuran”. Ungkap Ketua kombas yang duduk tepat disebelah kiri saya. Saya hanya menganggug mendengar ceritanya yang panjang. Sesekali saya selipkan senyuman diselah anggukan saya. Sebagai pemanis.
Tiba-tiba hp saya berdering. Ada SMS dari Pak Toby. Isi SMS-nya kurang lebih seperti ini:
“Pak, anak-anak yang sudah dipersiapkan untuk lomba cerdas cermat harap dihubungi, kalau bisa besok sudah ke Lengko Elar.”
Saya sedikit kaget membaca pesan itu. Kami memang ingin kembali berpartisipasi di kegiatan kecamatan setelah O2SN yang lalu. Dimana kegiatan itu adalah Lomba Cerdas Cermat. Tapi kenapa mendadak begini? Saya pun membalas pesan Pak Toby.
“Koq mendadak Pak? Ini sudah pulang sekolah, bagaimana mengumpulkan mereka? Bagaimana kami ke Lengko Elar? Saya pikir kita akan berangkat hari Jumat Pak ?”
Lomba cerdas-cermat, memang kami berencana untuk berpartisipasi dari awal. Kami pun telah memilih tiga orang siswa untuk ini. Ketiganya telah kami bimbing diposko sejak seminggu yang lalu. Tapi perayaan paskah selama seminggu kemarin, membuat bimbingan tidak berjalan optimal. Sekitar satu jam sehari, itupun hanya tiga hari. Bimbingan rencananya akan kami maksimalkan dalam tiga hari ini. Tapi kalau harus ke Lengko Elar sekarang, bagaimana bisa?
Pesan Pak Toby membuyarkanku.
” Jgn marah eh pak. Sy sdh hubung oto Ardiles, katanya tdk ke Lengko Elar hr Jumat. Hanya berangkat besok Pak. Makanya kalau bisa Bapak ke Raong hari ini sama anak-anak. Besok pake oto ardiles sudah ke Lengko Elar.”
            “Ada apa Pak?” tanya Ketua Kombas
            “Ini Bapa, ada pesan dari Pak Toby, disuruh ke Raong sekarang.”
            “ Mau apa Pak?
Saya pun menjelaskan semuanya secara terperinci. Sampai mereka semua mengerti. Salah satu bapak, yang kebetulan orang tua salah satu siswa yang ingin mengikuti lomba bergegas pamit. Katanya ingin menyampaikan kabar ini ke anaknya. Sya juga ikut pamit, ingin menyampaikan ke siswa yang lainnya.
Tidak lama setelah meninggalkan rumah itu, kembali ponsel saya berderimg. SMS dari Pak Toby.
“Pak, sebentar ke Raong saja. Disana cari rumah Pak Mas kepsek SDK Runus, saudara Bu Ret. Saya sudah hubung dia tadi. Entar bapak nginap dirumahnya. Besok baru naik oto ardiles ke sini”
            Saya mengiyakan pesan itu dan bergegas menuju rumah Sinta, salah satu siswa yang akan ikut. Tiba di rumah Sinta, saya langsung minta izin ke orang tuanya untuk segera menyuruh Sinta mempersiapkan diri. Yang jadi masalah sekarang, si Ferty. Ferty rumahnya agak jauh dan sinyal disana tidaak ada. Jalan kaki kesana pasti akan memakan banyak waktu dan kebetulan ojek hari itu tidak ada.
            Saya coba terus menghubungi Ferty, siapa tau saja ada sinyal. Tapi hasilnya nol. Tiba-tiba ada pengendara motor, seorang pemuda yang kebetulan tetangga Ferty. Akhirrnya sayapun meminta tolong untuk menyampaikan pesan ke Ferty, agar secepatnya bergegas ke posko karena kami akan ke Raong sebentar.
            Satu masalah selesai, semua siswa sudah diberitahu untuk segera ke posko. Saya bergegas pulang mempersiapkan diri dan menginformasikan kepada teman yang lain. Rencananya kami akan berangkat berlima, Saya, Pak Tamsil, Pak Akmal, Bu Seny dan Bu Marwah. Mereka ingin ikut juga karena kebetulan, ingin berbelanja di Ruteng untuk kebutuhan bulanan. Sekali jalan aja pikirnya, nanti dari Lengko Elar langsung ke Ruteng.
Jam sudah menunjukan pukul 16:25, tapi anak-anak belum menampakkan batang hidungnya. Perjalanan ke Raong memakan waktu empat jam. Saya sudah pernah menempuhnya ketika pulang dari Lengko Elar sehabis mengikuti kegiatan O2SN. Waktu itu sebenarnya kami menyewa oto dari Lengko Elar ke Runus. Akan tetapi waktu itu ada mobil yang lagi mogok di Raong, sehingga oto yang kami tumpangi tidak bisa lewat. Akhirnya kami jalan kaki dari Raong ke Runus tampa senter. Waktu itu kami start dari Raong pukul 18:00 dan tiba di Runus Pukul 22:00.
Tidak lama kemudian mereka bertiga sudah datang, lengkap dengan bawaannya. Tapi Sinta menyampaikan bahwa dia akan di antar pamannya dengan sepeda motor, begitu juga dengan Grein.
“ Yah ngak apa-apa, justru bagus, Grein kan memang gak kuat jalan” kataku
“ Baik sudah, kalau begitu kami berangkat duluan yah, takutnya kemalaman di jalan.”
“Ferty, kamu tau jalan potongnya kan?” Tanyaku
Kami pun berangkat, diiringi lambaian tangan mama-mama yang datang ke posko. Sementara Grein dan Sinta masih menunggu tumpangan mereka. Kami berangkat berenam dan rencananya akan melalui jalan potong.

Sumber: K-CAU
Google Ads
Facebook Twitter Google+

 
Back To Top