 |
| ilustrasi |
@IRNewscom I Jakarta : TERNYATA, dari 2,92 juta guru yang ada di Indonesia, masih ada 1,44 juta guru yang belum sarjana strata 1 (S-satu). Itu berarti, masih ada 49,3 persen guru yang belum memenuhi standar pendidikan nasional.
Hal itu diungkapkan Pengamat Pendidikan Muhammad Zuhdan saat dihubungi IRNews, Sabtu (09/03). ’’Dari sisi kualitas guru bisa dikatakan masih rendah,’’ ulasnya.
Persoalan lainnya dalam pendidikan di tanah air adalah masih kurangnya SDM guru. Perbandingan guru untuk sekolah di perkotaan, desa, dan daerah terpencil, kata dia, masing-masing 21 persen, 37 persen, dan 66 persen.
’’Ini diperparah lagi dengan keengganan guru yang memiliki kualitas bagus untuk ditempatkan di daerah jauh dan terpencil. Distribusi guru masih belum merata,’’ sindirnya.
Sehingga pantas saja, jika data Education For All (EFA) atau indeks pembangunan pendidikan untuk semua, pendidikan di Indonesia mengalami penurunan peringkat dari 65 pada 2011 menjadi peringkat 69 pada 2012 dari 127 negara di dunia. ’’Variabel bisa diukur dari kualitas guru yang rendah, anak putus sekolah, kurikulum yang tidak memenuhi standar, dan infrastruktur yang buruk,’’ jelasnya panjang lebar.
Dia juga menambahkan, bahwa saat ini tercatat ada 1,3 juta anak usia 7-15 tahun di Indonesia terancam putus sekolah. Sama artinya, bahwa setiap menit ada empat anak yang putus sekolah. [mar-14]
