Friday, March 8, 2013

Rektor Unesa: Guru Harus Baca Kurikulum

Google Ads
Ilustrasi : ist.
Ilustrasi : ist.

JAKARTA - Kurikulum menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meingkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air. Namun, kurikulum sebagus apa pun tidak akan berhasil jika para guru tidak memahami dengan benar mengenai kurikulum yang dicanangkan tersebut.  
Dalam Lokakarya Peningkatan Tata Kelola Pendidikan Dasar besutan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Bank Dunia ditemukan banyak guru maupun kepalah sekolah yang tidak membaca kurikulum. "Coba lihat, dari 300 peserta lokakarya ini, hanya segelintir yang menyatakan membaca kurikulum," ujar rektor Unesa Muchlas Samani selaku pembicara, seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (4/3/2013).

Selain itu, dalam mengajar, sebagian besar tenaga pendidik ternyata lebih mengacu pada buku paket dan LKS. Hal tersebut dibuktikan dari jawaban peserta yang mengiyakan pertanyaan Muchlas mengenai penggunaan acuan bahan ajar para tenaga pendidik saat mengajar murid-muridnya.

Muchlas menegaskan, kurikulum harus dipahami dengan benar oleh praktisi pendidikan. Bukan hanya mengacu pada buku paket maupun LKS. "Mereka lebih banyak bersandar pada buku paket dan buku LKS saat mengajar," paparnya.

Lokakarya tersebut diikuti 300 peserta dari unsur DPRD, Bappeda, LSM, guru, dosen, dan kepala sekolah. Di lokasi lokakarya juga terdapat pameran hasil program BEC-TF.

Para peserta yang hadir mengaku mendapat banyak manfaat. Salah satunya adalah Adylin yang berasal dari Manokwari, Papua. "Saya mendapatkan informasi lengkap tentang tatakelola pendidikan," urai Adylin.
(mrg)

Sumber
Google Ads
Facebook Twitter Google+

 
Back To Top